Surabaya – Balai Diklat Keagamaan (BDK) Surabaya menyelenggarakan kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Administrasi Kepegawaian bagi tujuh Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di lingkungan BDK Surabaya. Kegiatan ini merupakan upaya pembinaan awal dalam membentuk aparatur sipil negara yang profesional, berintegritas, dan siap menghadapi tantangan birokrasi modern.
Acara yang berlangsung pada Rabu (11/6/25) ini dibuka secara resmi oleh Kepala BDK Surabaya, Japar. Dalam sambutannya, Japar menekankan pentingnya internalisasi Core Values ASN yang dikenal dengan akronim BERAKHLAK: Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif.
“Sebagai ASN, kita harus mengutamakan pelayanan, terutama kepada peserta pelatihan. Setiap pekerjaan harus dapat dipertanggungjawabkan secara jujur dan transparan. ASN juga harus terus belajar untuk mempertahankan kompetensinya, membangun interaksi harmonis, loyal kepada negara, adaptif terhadap kemajuan teknologi, serta mampu bekerja sama lintas sektor,” tegas Japar.
Pembinaan ini dibimbing oleh pihak internal BDK Surabaya, yaitu Aziz Fuadi (Assessor SDM Aparatur), Abdul Qohar (Pengembang Pegawai), dan Fibria Rara Lugesti (Analis Tata Laksana). Ketiganya memberikan materi mendalam seputar sistem kepegawaian dan perangkat pendukung yang wajib dipahami oleh CPNS.
Aziz memaparkan struktur organisasi Kementerian Agama hingga unit pelaksana teknis (UPT) seperti BDK Surabaya. Ia juga menguraikan siklus pelatihan di BDK mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi, hingga pelaporan. “Pelatihan di BDK bukan hanya soal pelaksanaan, tapi juga menyangkut kualitas manajemen dan akuntabilitas program,” jelasnya.
Sementara itu, Qohar menyoroti aspek regulatif kepegawaian, termasuk Peraturan Pemerintah Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil. Ia menjelaskan berbagai kewajiban dan larangan ASN, jenis-jenis hukuman disiplin, serta prosedur administrasi yang menyertainya. Qohar juga memberikan pemahaman mendalam tentang hak cuti ASN, baik cuti tahunan, cuti besar, maupun cuti karena alasan penting lainnya.
Fibria melengkapi sesi pembinaan dengan pengenalan dan pelatihan penggunaan berbagai aplikasi digital kepegawaian yang kini menjadi bagian tak terpisahkan dari transformasi birokrasi digital. Ia membimbing para CPNS dari tahap pengenalan hingga pemanfaatan aplikasi secara optimal dalam mendukung tugas-tugas administratif.
Kegiatan ini menjadi fondasi penting bagi para CPNS untuk memahami kultur kerja birokrasi dan menumbuhkan etos kerja ASN yang selaras dengan semangat reformasi birokrasi nasional. BDK Surabaya berharap pembinaan ini dapat menjadi bekal awal yang kuat dalam membentuk ASN profesional dan siap berkontribusi aktif dalam pembangunan sumber daya manusia bidang keagamaan.
Penulis: Mutia Rifda