Surabaya, (3/1/25) – Balai Diklat Keagamaan (BDK) Surabaya menggelar rapat strategis yang dipimpin oleh Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Dr. H. Muslimin, M.M., dengan arahan dari Kepala BDK Surabaya, Dr. H. Japar, M.Pd. Rapat ini membahas pengelolaan anggaran tahun 2025 serta inovasi pelatihan di tengah tantangan pemblokiran sebagian anggaran perjalanan dinas sebesar 50%.
Meski menghadapi kendala anggaran, BDK Surabaya tetap berkomitmen meningkatkan kualitas pelatihan. Salah satu strategi yang akan diterapkan adalah metode blended learning, mengombinasikan pelatihan daring dan luring dengan porsi 50:50. Langkah ini diharapkan dapat menekan biaya tanpa mengurangi efektivitas pelatihan. Selain itu, pelatihan juga akan diselenggarakan di wilayah kerja masing-masing peserta untuk mengurangi pengeluaran perjalanan dinas.
Dalam rapat, Kepala BDK Surabaya menekankan pentingnya penyediaan fasilitas yang mendukung kelancaran pelatihan. Pembangunan toilet dan kamar mandi yang lebih proper serta renovasi prasarana di lokasi pelatihan menjadi prioritas utama. Selain itu, pengadaan podcast studio dan ruang Zoom dirancang untuk memperkuat pelatihan berbasis teknologi.
Sebagai langkah inovatif lainnya, peserta pelatihan akan diformulasikan melalui metode open rekrutmen, memastikan pelatihan menyasar mereka yang paling membutuhkan dan sesuai dengan tugas pokok serta fungsi pekerjaan. BDK Surabaya juga akan mengadakan koordinasi dengan PIC dan admin unit di wilayah kerja untuk memastikan seluruh program berjalan lancar.
“Di tengah tantangan anggaran ini, BDK Surabaya terus berinovasi agar pelatihan tetap berkualitas dan relevan dengan kebutuhan ASN di berbagai wilayah,” ujar Dr. H. Japar, M.Pd.
Rapat ini mencerminkan langkah progresif BDK Surabaya dalam menghadapi kendala anggaran sambil tetap fokus pada peningkatan layanan dan pengembangan sumber daya manusia.(a)