Surabaya – Pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Kementerian Agama dituntut untuk menjadi teladan di tengah masyarakat. “Konsekuensi menjadi PNS adalah selalu diintai masyarakat, karena pegawai Kementerian Agama selalu menyandang agama di pundaknya,” tegas Sekretaris Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan SDM Kemenag RI, Ahmad Zainul Hamdi, saat mengisi materi Muatan Teknis Substansi Lembaga (MTSL) pada Pelatihan Dasar (Latsar) CPNS Kementerian Agama di Balai Diklat Keagamaan (BDK) Surabaya secara online, Rabu (20/8/2025).
Menurutnya, Kementerian Agama memiliki mandat besar untuk menyelenggarakan urusan pemerintah di bidang agama sekaligus membangun masyarakat yang rukun, maslahat, dan cerdas. “Membentuk masyarakat rukun tidaklah mudah. Begitu gampang kita mendiskriminasi orang lain atas hak yang sama. Tidak mungkin seseorang bisa menjadi pegawai Kementerian Agama kalau masih memiliki mental konflik. Perbaiki dulu mental kalian,” tegasnya.
Ia menambahkan, masyarakat maslahat berarti masyarakat yang merasakan kebermanfaatan dari kehadiran ASN Kementerian Agama, baik dalam layanan maupun kebijakan. Sementara visi mencerdaskan bangsa hanya bisa diwujudkan jika setiap ASN terus mengasah diri. “Kita tidak mungkin menciptakan masyarakat cerdas kalau kita sendiri kehilangan passion untuk belajar,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Ahmad Zainul Hamdi juga menjelaskan struktur organisasi Kementerian Agama, mulai dari posisi di bawah Menteri Agama hingga unit-unit eselon I seperti Sekretariat Jenderal, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Bimbingan Masyarakat lintas agama, Inspektorat Jenderal hingga Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan SDM. “Inspektorat Jenderal adalah pengawas kinerja kita. Sedangkan Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan SDM bertugas memastikan setiap ASN mendapat kesempatan pelatihan untuk meningkatkan kompetensinya. Salah satu perpanjangan tangannya adalah BDK Surabaya yang hari ini menyelenggarakan Latsar CPNS,” jelasnya.
Menutup materinya, ia mengingatkan peserta mengenai nilai dasar ASN yang berorientasi pada pelayanan publik. “Kita harus melayani masyarakat dengan sepenuh hati, jangan bersikap seperti bos. Tersenyumlah saat melayani orang, bayangkan itu adalah orang tua kita. Jangan pernah menerima gratifikasi dalam bentuk apa pun,” pesannya.
Penulis: Mutia