Plh. Sekretaris BMBPSDM Tekankan Pentingnya Nilai BerAKHLAK dalam Pelatihan Dasar CPNS Kemenag
Selasa, 15 Juli 2025 — Menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) bukan sekadar soal status, jabatan, atau memiliki Nomor Induk Pegawai (NIP). ASN Kementerian Agama dituntut memiliki karakter yang utuh, berlandaskan nilai, dan mampu menjadi pelayan publik yang berintegritas. Hal inilah yang ditekankan oleh Dr. H. Muchamad Sidik Sisdiyanto, M.Pd., Plh. Sekretaris Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BMBPSDM) Kementerian Agama RI, saat memberikan arahan kepada 120 peserta Pelatihan Dasar (Latsar) CPNS Kemenag RI Tahun 2025 Gelombang 2 yang digelar secara daring pada Selasa, 15 Juli 2025.
Pernyataan tersebut disampaikan dalam sesi pembelajaran daring yang diikuti oleh peserta dari tiga angkatan, melalui platform Zoom. Dalam forum itu, Dr. Sidik menyoroti pentingnya membangun karakter ASN yang tidak hanya kompeten secara teknis, tetapi juga menjunjung tinggi nilai-nilai dasar sebagai pelayan publik.
“Yang dicari dari ASN Kementerian Agama bukan hanya mereka yang bisa bekerja, tapi yang mampu bekerja dengan akhlak. ASN kita harus jadi teladan, bukan hanya penyelesai administrasi,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa ASN Kemenag memiliki posisi yang sangat strategis dalam kehidupan masyarakat. Sebagai garda depan dalam pelayanan keagamaan, ASN di lingkungan Kemenag dituntut tidak hanya profesional, tetapi juga memiliki kepekaan sosial, etika, dan integritas tinggi.
Ia menggarisbawahi pentingnya pengamalan nilai-nilai inti ASN yang terangkum dalam akronim BerAKHLAK, yakni: Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif.
Menurutnya, ketujuh nilai tersebut tidak boleh berhenti sebagai hafalan atau dekorasi kantor semata, melainkan harus melekat sebagai identitas dan budaya kerja ASN sehari-hari.
“Jangan bangga hanya karena status ASN. Banggalah karena Anda bisa melayani dengan hati, memberi solusi, dan menghadirkan kemaslahatan,” ungkapnya dengan penuh penekanan.
Ia juga mengingatkan bahwa employer branding ASN, yaitu “Bangga Melayani Bangsa”, bukan sekadar slogan kampanye, tetapi harus menjadi prinsip kerja nyata. ASN yang BerAKHLAK dan membanggakan bukan dilihat dari pangkat atau masa kerja, tetapi dari bagaimana ia mampu hadir dan memberi manfaat untuk masyarakat.
Arahan ini menjadi bagian dari proses pembentukan karakter ASN yang berintegritas dan moderat, sesuai dengan visi Kementerian Agama dalam membangun masyarakat yang rukun, maslahat, dan cerdas.
Pelaksanaan Latsar CPNS Kemenag Gelombang 2 ini menjadi momentum penting bagi peserta untuk tidak hanya memahami tugas ASN secara formal, tetapi juga memaknai kedudukannya sebagai pelayan publik yang membawa misi keagamaan dan nilai-nilai kemanusiaan.
Penulis: Dewi