
Surabaya (BDK Surabaya) — Kementerian Agama kembali menegaskan pentingnya integritas, profesionalisme, dan semangat belajar berkelanjutan bagi seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN). Pesan tersebut disampaikan oleh Menteri Agama RI dan Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) yang juga Ketua Korpri Nasional, dalam kegiatan Pelantikan PPPK Tahap II Non-Optimalisasi yang digelar secara serentak se-Indonesia melalui kanal Zoom Meeting, termasuk diikuti oleh jajaran Balai Diklat Keagamaan Surabaya, Kamis 23 oktober 2025.
Dalam arahannya, Menteri Agama menyampaikan rasa bangga atas capaian 96 dosen di lingkungan Kementerian Agama yang menerima SK Profesor. Ia menyebut, jabatan profesor merupakan pencapaian akademik tertinggi yang membutuhkan komitmen, pengetahuan, dan dedikasi panjang dalam bidang ilmu pengetahuan, penelitian, serta pengajaran.
“Profesor adalah jabatan akademik tertinggi yang tidak mungkin diraih dalam waktu singkat. Saya bangga karena empat profesor di lingkungan Kemenag tersebut usianya masih relatif muda. Mereka adalah motor penggerak percepatan penyebaran pengetahuan,” ujar Menag.
Namun demikian, Menag mengingatkan bahwa pencapaian akademik bukanlah akhir dari perjalanan. Ia menekankan pentingnya pembelajaran sepanjang hayat agar ASN, khususnya para dosen, tidak tertinggal oleh generasi muda yang kini sangat cepat menguasai teknologi informasi.
“Menjadi profesor bukan berarti segalanya selesai. Jika seorang profesor tidak terus mengembangkan diri, ia bisa tertinggal oleh mahasiswanya sendiri,” tegasnya.
Selain menyoroti dunia akademik, Menag juga berpesan agar ASN Kemenag terus menjaga profesionalisme dan menjadi teladan di masyarakat. Peningkatan kompetensi, menurutnya, dapat dilakukan melalui berbagai cara — baik secara mandiri, melalui lembaga masing-masing, maupun organisasi ASN seperti Korpri.
Ia juga membuka peluang bagi ASN muda untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, termasuk melalui beasiswa luar negeri seperti LPDP, bagi yang memiliki kemampuan bahasa Inggris baik dan berusia di bawah 30 tahun.
Menag turut memberikan apresiasi kepada tokoh-tokoh inspiratif di lingkungan Kemenag, termasuk Wakil Menteri Agama yang dikenal luas sebagai ahli manajemen masjid dan telah mengharumkan nama Indonesia di berbagai forum internasional.
“Jika ada yang ingin belajar tentang manajemen masjid, silakan berkonsultasi dengan beliau. Wamen kita adalah contoh nyata ASN yang terus berkarya tanpa henti,” ungkap Menag.
Sementara itu, Kepala BKN sekaligus Ketua Korpri Nasional dalam kesempatan yang sama menekankan peran penting Korpri dalam membina profesionalisme ASN. Korpri, ujarnya, bukan hanya wadah administratif, tetapi juga motor penggerak etika, moral, dan solidaritas ASN sebagai pelayan publik.
“Korpri berperan aktif membina profesionalisme dan memperkuat peran ASN sebagai abdi negara, abdi masyarakat, dan abdi pemerintah. Korpri menjadi penghubung antara kebijakan pemerintah dan aspirasi ASN,” jelasnya.
Ia juga menyampaikan kebanggaan atas partisipasi 220 pegawai Kemenag dalam Jambore Nasional Korpri di Palembang, yang menunjukkan semangat kompetitif ASN Kemenag di tingkat nasional.
“Meski menempati peringkat ke-17, hasil tersebut membuktikan semangat ASN Kemenag untuk terus berprestasi. Dengan kepemimpinan yang baru, saya yakin Kemenag yang memiliki ASN besar harus mampu menjadi yang terbaik,” katanya.
Menutup sambutan, Ketua Korpri Nasional juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak atas kontribusi dan dukungan yang telah diberikan kepada Kemenag. Ia mengingatkan pentingnya kolaborasi lintas instansi untuk menjaga semangat pelayanan publik.
“Pada peringatan HUT Korpri ke-53 di Jakarta tahun lalu, Kemenag menerima penghargaan Lifetime Achievement. Ini menjadi bukti nyata kontribusi Kemenag bagi bangsa,” tutupnya.
Kegiatan pelantikan yang diikuti ribuan ASN secara daring ini berjalan lancar dan penuh khidmat. Dari Surabaya, jajaran BDK Surabaya turut menyimak pesan penting kedua tokoh nasional tersebut sebagai motivasi untuk terus berintegritas, profesional, dan menjadi ASN yang membawa keberkahan bagi masyarakat.
Penulis: Alia