


Surabaya – Balai Diklat Keagamaan (BDK) Surabaya resmi menutup Pelatihan Dasar (Latsar) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kementerian Agama gelombang VII, yang diikuti oleh 160 peserta dari berbagai satuan kerja Kemenag di Jawa Timur. Penutupan kegiatan dilakukan dalam dua sesi, yakni Kamis (30/10/25) oleh Plt. Kepala BDK Surabaya, Muslimin, dan Jumat (31/10/25) oleh Sekretaris Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan SDM Kemenag RI, Prof. Ahmad Zainul Hamdi, yang akrab disapa Prof. Inung.
Dalam sambutannya, Prof. Inung memberikan pesan mendalam bagi para ASN muda agar siap menghadapi dinamika dunia kerja yang penuh tantangan. “Kamu tidak akan selalu mendapatkan lingkungan kerja yang ideal, senior yang membimbingmu terus-menerus, atau tempat kerja yang sempurna. Dimanapun kamu ditempatkan, pasti akan ada masalah,” tuturnya. Ia menegaskan bahwa sikap seorang ASN akan menentukan arah keberhasilannya. “Ketika kamu menemukan masalah, hanya ada dua pilihan: menjadi bagian dari masalah atau menjadi penyelesai masalah. Hidup itu pilihan,” pesan Prof. Inung dengan tegas.
Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya daya juang dan ketangguhan dalam menghadapi kegagalan. Menurutnya, kunci kesuksesan bukan pada seberapa sering seseorang jatuh, melainkan pada kemampuannya untuk bangkit. “Kunci orang sukses adalah bangkit sekali saja ketika kamu gagal. Tak perlu dua kali, karena orang gagal, sekali dia menyerah, dia akan mati. Orang sukses selalu punya cadangan nyawa,” ungkapnya yang disambut tepuk tangan peserta.
Sementara itu, Plt. Kepala BDK Surabaya, Muslimin, menyampaikan apresiasinya kepada seluruh peserta atas semangat dan dedikasi selama mengikuti proses pelatihan. Ia berharap seluruh lulusan Latsar dapat menjadi ASN yang berintegritas, profesional, dan berorientasi pada pelayanan publik. “Latsar ini bukan akhir, tetapi awal pengabdian sebagai ASN Kementerian Agama yang membawa semangat moderasi beragama di setiap langkah,” ujarnya.
Dengan ditutupnya Latsar CPNS Gelombang VII ini, BDK Surabaya menegaskan komitmennya untuk terus mencetak ASN Kemenag yang unggul, tangguh, dan siap menjadi agen perubahan di lingkungan kerja masing-masing.
Penulis: Mutia