Bojonegoro (23/4/2025) — Kepala Pusat Pengembangan dan Kompetensi (Pusbangkom) Moderasi Beragama dan Keberagaman Masyarakat Beragama (MKMB), Dr. Syafi’i, M.Ag., hadir sebagai narasumber dalam Pelatihan Penguatan Moderasi Beragama yang diselenggarakan oleh Balai Diklat Keagamaan (BDK) Surabaya di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bojonegoro, Rabu (23/4).
Dr. Syafi’i menekankan pentingnya menjadikan moderasi beragama sebagai sarana untuk merawat keindonesiaan dan memperkuat kohesi sosial dalam masyarakat yang majemuk.
“Beragama sejatinya adalah ber-Indonesia, dan ber-Indonesia itu adalah beragama. Maka menjaga moderasi beragama adalah bagian dari menjaga masa depan bangsa,” ujar beliau di hadapan 35 peserta pelatihan yang berasal dari beragam latar belakang agama.
Pelatihan ini merupakan bagian dari program pelatihan klasikal yang berlangsung selama empat hari, mulai 21 hingga 24 April 2025, setelah sebelumnya peserta mengikuti sesi daring pada 14–15 April 2025. Dalam paparannya, Dr. Syafi’i juga menguraikan tantangan moderasi beragama di era kini, termasuk ekstremisme, klaim kebenaran tunggal, hingga instrumentalitas agama dalam politik.
Ia menekankan pentingnya penyelarasan relasi antara agama dan negara, serta penguatan layanan publik yang inklusif dan adil. Melalui Peta Jalan Moderasi Beragama, pemerintah mendorong terwujudnya masyarakat religius yang toleran, harmonis, dan damai menuju Indonesia Emas 2045.
Pelatihan ini menjadi ruang strategis untuk membumikan nilai-nilai moderasi di tingkat lokal, demi memperkuat komitmen kebangsaan sekaligus menjaga keberagaman sebagai anugerah bangsa. (d)