Surabaya (14/4/2025) — Kepala Balai Diklat Keagamaan (Kabalai) Surabaya menegaskan pentingnya peningkatan keterampilan dan kemampuan adaptasi Aparatur Sipil Negara (ASN) di tengah era disrupsi teknologi dalam sambutannya saat membuka Pelatihan di Wilayah Kerja (PDWK) Periode April 2025 pada Senin, 14 April 2025.
Dalam menghadapi era disrupsi, ASN diharapkan mampu meninggalkan pola kerja konvensional dan mulai beradaptasi dengan teknologi. “Kita tidak bisa lagi mempertahankan cara-cara lama. Sekarang kita dorong pembelajaran yang mindful, meaningful, dan joyful—khususnya bagi para guru. Ini bukan kurikulum baru, tetapi pendekatan baru dalam dunia pendidikan,” jelas Kabalai Surabaya.
Beliau juga menekankan bahwa tujuan utama pelatihan ini adalah agar ASN dapat meningkatkan keterampilan dan melaksanakan tugas dengan lebih baik. “Selain itu, pelatihan ini juga diharapkan mampu membangun motivasi kerja sehingga tercipta lingkungan kerja yang kondusif,” ujarnya.
Lebih lanjut, beliau menambahkan bahwa Kementerian Agama saat ini tengah membangun suasana kerja yang damai dan penuh kasih sayang. Untuk itu, pelatihan menjadi bagian dari upaya mendorong ASN agar tidak hanya profesional, tetapi juga memiliki empati dan kepedulian dalam menjalankan tugas.
Terkait Pelatihan Penguatan Moderasi Beragama (PPMB), Kabalai menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi kunci dalam menciptakan kerukunan antarumat beragama. Sementara itu, untuk pelatihan Manajemen Kemasjidan, para peserta diharapkan mampu mengelola masjid sebagai pusat kegiatan umat, tidak hanya sebagai tempat ibadah semata.
Sebelumnya, dalam laporan panitia, Kepala Subbagian Tata Usaha BDK Surabaya, Dr. Muslimin, M.M., menyampaikan bahwa pelatihan ini diikuti oleh 175 peserta, yang terbagi dalam lima angkatan, masing-masing berjumlah 35 orang. Kelima angkatan ini melaksanakan pelatihan pada lokasi yang berbeda-beda dengan jenis pelatihan yang bervariasi, antara lain:
PPMB (Penguatan Moderasi Beragama) di Kantor Kemenag Kab. Tuban dan Kab. Bojonegoro
PPBM (Penggerak Penguatan Berbasis Masjid) di Kantor Kemenag Kab. Jember
IKM Numerasi pada Guru MI di Kantor Kemenag Kab. Probolinggo
Manajemen Kemasjidan di Kantor Kemenag Kab. Lamongan
Untuk PPMB, pelatihan dilaksanakan dua hari secara daring (14–15 April 2025) dan empat hari secara klasikal/luring (21–24 April 2025). Sementara itu, pelatihan IKM Numerasi MI dan Manajemen Kemasjidan dilaksanakan empat hari daring (14–17 April 2025) dan tiga hari klasikal (22–24 April 2025).
“Tujuan dari pelatihan ini secara umum adalah untuk meningkatkan kompetensi ASN dari sisi pengetahuan, keterampilan, sikap, dan perilaku,” jelas Dr. Muslimin. Ia juga menyampaikan bahwa pelatihan PPMB secara khusus diharapkan dapat menumbuhkan pemahaman dan implementasi nilai-nilai moderasi beragama dalam lingkungan kerja dan masyarakat.
Untuk pelatihan IKM, para guru diharapkan mampu mengimplementasikan Kurikulum Merdeka dan menjadi tenaga pendidik yang profesional. Sementara itu, pelatihan Manajemen Kemasjidan bertujuan agar peserta mampu memahami konsep pengelolaan masjid secara lebih menyeluruh, sehingga masjid bisa memberi manfaat lebih luas kepada masyarakat.
Melalui PDWK ini, BDK Surabaya berharap agar ASN Kementerian Agama semakin siap menghadapi tantangan zaman dengan tetap mengedepankan nilai-nilai moderasi, profesionalisme, dan pelayanan terbaik kepada masyarakat. (d)