Jombang – Kepala Balai Diklat Keagamaan (BDK) Surabaya, Japar, menekankan pentingnya penanaman nilai-nilai dasar sumber daya manusia Kementerian Agama kepada peserta Diklat Substantif bertema “Pemanfaatan Koding dan Artificial Intelligence (AI)” yang diselenggarakan di MTsN 3 Jombang pada Kamis (10/7/25).
Japar menegaskan bahwa motto Kementerian Agama, Ikhlas Beramal, bukan sekadar slogan, melainkan fondasi dari pengabdian aparatur negara dalam melayani masyarakat dan negara. Motto ini dijabarkan dalam lima nilai budaya kerja Kementerian Agama: integritas, profesionalitas, inovasi, tanggung jawab, dan keteladanan.
“Integritas”, jelas Japar, “berarti setiap pegawai harus jujur, berkomitmen, dan bertindak konsisten dalam menjalankan tugas. Tanpa integritas, pengabdian kehilangan makna.”
Sementara itu, profesionalitas ditekankan sebagai kebutuhan mutlak, khususnya bagi guru madrasah. “Jadilah guru yang profesional, terus belajar, dan mengikuti perkembangan zaman, termasuk teknologi digital dan kecerdasan buatan,” katanya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan pentingnya inovasi dalam pembelajaran. “Guru harus mampu menghadirkan pembelajaran yang kreatif dan relevan. Inovasi bukan hanya soal metode mengajar, tapi juga dalam penggunaan teknologi seperti AI agar siswa tidak jenuh dan tetap semangat belajar.”
Nilai tanggung jawab, menurut Japar, mencakup kesadaran penuh terhadap tugas yang diemban dan dampaknya terhadap peserta didik dan masyarakat.
Terakhir, keteladanan menjadi elemen penting dalam membentuk karakter. “Guru bukan hanya pendidik, tapi juga role model. Ucapan, sikap, dan perbuatan harus selaras,” tambahnya.
Pelatihan ini merupakan hasil kolaborasi antara BDK Surabaya dan MTsN 3 Jombang, sebagai upaya konkret mendorong akselerasi transformasi digital di lingkungan madrasah. Para peserta yang terdiri dari guru dan tenaga dibekali keterampilan dasar pemrograman (coding) dan pemanfaatan AI untuk mendukung pembelajaran yang adaptif dan modern.
Inisiatif ini sejalan dengan arah kebijakan Kementerian Agama dalam menciptakan SDM unggul, religius, dan responsif terhadap perkembangan teknologi.
Penulis: Mutia