


Surabaya 26–27 November 2025, Balai Diklat Keagamaan Surabaya menyelenggarakan Seminar Laporan Aktualisasi Latsar CPNS Gelombang 11 yang melibatkan Angkatan 39, 40, 41, dan 42. Kegiatan ini kembali menegaskan bahwa Latsar bukan sekadar fase pelatihan, tetapi merupakan pondasi strategis pembentukan ASN pembawa perubahan di lingkungan Kementerian Agama.
Peserta dari berbagai jabatan fungsional—Guru, Dosen, Penghulu, Penyuluh Agama, serta beragam jabatan fungsional lainnya—menampilkan proyek aktualisasi yang telah mereka implementasikan selama masa habituasi. Setiap proyek dirancang untuk menanggapi tantangan nyata di unit kerja, seperti peningkatan mutu pembelajaran, penyempurnaan layanan keagamaan, inovasi media penyuluhan, hingga pembenahan tata kelola administrasi yang mendukung pelayanan lebih cepat dan efisien.
Untuk memastikan kualitas, seminar dihadiri oleh penguji dari jajaran pejabat BDK Surabaya, mulai dari Plt. Kepala BDK Surabaya, para Kepala Seksi, hingga para Widyaiswara ahli. Kehadiran mereka memastikan bahwa standar penilaian bukan hanya administratif, tetapi benar-benar mengukur kontribusi nyata peserta terhadap peningkatan layanan publik.
Para CPNS memaparkan laporan implementasi proyek perubahan di hadapan tim penguji, coach, dan mentor, yang secara ketat mengevaluasi laporan berdasarkan keterukuran dampak, tingkat keberlanjutan, serta relevansi proyek dengan isu-isu strategis Kemenag. Evaluasi ini menekankan bahwa laporan harus mencerminkan solusi jangka panjang bagi masalah di unit kerja. Hal ini menunjukkan harapan BDK Surabaya untuk mencetak ASN yang memiliki mindset pembelajar, profesional, dan berintegritas. Komitmen terhadap standar kualitas ini juga selaras dengan agenda reformasi birokrasi Kemenag yang tengah gencar mengedepankan digitalisasi dan efisiensi layanan.
Dari rangkaian presentasi, terlihat bahwa proses aktualisasi berhasil mendorong peserta untuk lebih kritis, adaptif, dan peka terhadap kebutuhan masyarakat. Banyak proyek dinilai memiliki potensi keberlanjutan dan layak dikembangkan sebagai program reguler di unit kerja masing-masing.
BDK Surabaya menegaskan bahwa lulusan Latsar Gelombang 11 bukan hanya CPNS yang menyelesaikan diklat, tetapi agen perubahan yang siap memperkuat wajah pelayanan publik Kementerian Agama. Seminar ini kembali membuktikan bahwa pembinaan ASN harus menghasilkan kinerja yang berdampak, terukur, dan relevan, bukan sekadar laporan administratif.
Penulis: Alia