


Balai Diklat Keagamaan (BDK) Surabaya secara resmi menutup Pelatihan Dasar (Latsar) CPNS Angkatan 39–42 Gelombang 11 pada Kamis–Jumat, 27–28 November 2025. Kegiatan yang berlangsung di Aula BDK Surabaya ini menandai berakhirnya seluruh rangkaian pembelajaran klasikal, setelah para peserta menyelesaikan tahapan aktualisasi di unit kerja selama satu bulan.
Acara penutupan dihadiri oleh jajaran Widyaiswara, Ketua Panitia, serta tim penyelenggara pelatihan yang mencakup unsur pelaporan, kepegawaian, dan dukungan teknis lainnya. Suasana kegiatan berjalan khidmat dan penuh harapan, menandai langkah awal peserta untuk memasuki dunia kerja sebagai Calon ASN yang siap mengemban amanah pelayanan publik.
Dalam sambutannya, pimpinan BDK Surabaya menegaskan bahwa seluruh peserta kini resmi menjadi alumni Latsar CPNS Tahun 2025 BDK Surabaya. Beliau menyampaikan bahwa keberhasilan menyelesaikan pelatihan bukan hanya tanda kelulusan administratif, tetapi juga bentuk kesiapan mental dan moral untuk melangkah sebagai Aparatur Sipil Negara. “Pada hari ini, saudara-saudara akan menjadi alumni Latsar 2025 di BDK Surabaya. Ini bukan sekadar penanda akhir pelatihan, tetapi awal dari perjalanan panjang sebagai ASN yang profesional,” ujarnya.
Pimpinan kemudian memberikan arahan komprehensif terkait fondasi utama yang harus dimiliki ASN. Ia menekankan bahwa kecerdasan intelektual bukan penentu utama kesuksesan. Mengutip berbagai riset, beliau menyampaikan bahwa kecerdasan emosional, sikap, dan perilaku menyumbang sebagian besar keberhasilan seseorang dalam bekerja. “Banyak orang pintar, tetapi tidak semuanya sukses. Yang membedakan adalah sikap, perilaku, dan kemampuan menjaga hubungan baik. Itulah yang harus saudara bangun sebagai ASN,” jelasnya.
Ia juga mengingatkan bahwa peserta akan menghadapi beragam kultur birokrasi—mulai dari senioritas, dinamika sosial, hingga karakter pimpinan yang beragam. Karena itu, nilai-nilai BerAKHLAK yang telah dipelajari selama pelatihan harus benar-benar diimplementasikan dalam tugas sehari-hari, bukan sekadar dihafal. Integritas, etika, adaptasi, kepedulian, serta kemampuan menyelesaikan masalah menjadi bekal penting dalam menjalankan amanah negara.
Dalam kesempatan tersebut, pimpinan menegaskan kembali bahwa ASN pada hakikatnya adalah pelayan masyarakat dan pemersatu bangsa. Seluruh pendapatan ASN berasal dari pajak rakyat, sehingga profesionalitas dalam memberikan layanan adalah wujud syukur sekaligus tanggung jawab moral. “Berilah layanan terbaik kepada semua, tanpa membedakan siapa pun yang datang. Itulah bentuk penghormatan kita kepada masyarakat yang telah membiayai pengabdian kita,” tuturnya.
Khusus bagi peserta dengan formasi Penghulu, pimpinan mengingatkan bahwa Kantor Urusan Agama (KUA) merupakan garda terdepan Kementerian Agama dalam pelayanan langsung kepada masyarakat. Sikap ramah, komunikasi santun, kemampuan adaptif terhadap teknologi, dan ketelitian administratif menjadi modal penting dalam melaksanakan tugas. Salah satu contoh yang disampaikan adalah kasus kurangnya literasi digital dalam layanan nikah, yang menunjukkan bahwa ASN harus terus meningkatkan kemampuan digital agar tidak tertinggal dari masyarakat yang dilayani.
Pimpinan juga menegaskan pentingnya pengembangan kompetensi berkelanjutan. ASN dituntut untuk selalu belajar, baik melalui pelatihan formal, workshop, bimtek, maupun pembelajaran mandiri. Selain itu, peningkatan kompetensi keagamaan juga menjadi bagian integral dari identitas pegawai Kementerian Agama, karena masyarakat masih memandang ASN Kemenag sebagai figur moral dan rujukan spiritual di berbagai kesempatan.
Penutupan Latsar CPNS Angkatan 39–42 Gelombang 11 ini menjadi momentum penting bagi para peserta untuk melanjutkan tahapan berikutnya menuju pengusulan penetapan NIP dan pengangkatan sebagai PNS 100%. BDK Surabaya berharap para alumni mampu menghadirkan kinerja yang unggul, berintegritas, serta berorientasi pelayanan dalam setiap penugasan di unit kerja masing-masing.
BDK Surabaya mengucapkan selamat kepada seluruh peserta yang telah berhasil menyelesaikan pelatihan. Semoga ilmu, pengalaman, dan nilai-nilai yang diperoleh menjadi bekal berharga dalam menapaki perjalanan pengabdian sebagai Aparatur Sipil Negara yang berdaya guna bagi bangsa dan negara.
Penulis: Alia