


Balai Diklat Keagamaan (BDK) Surabaya menjadi tuan rumah kegiatan Scouting for Peace & Humanity yang diselenggarakan oleh LP Ma’arif Nasional. Kegiatan ini berlangsung selama enam hari, Senin hingga Sabtu, 15–20, dan dipusatkan di Aula Balai Diklat Keagamaan Surabaya.
Kegiatan ini diselenggarakan sebagai bagian dari penguatan nilai kemanusiaan, perdamaian, serta cinta Tanah Air yang diekspresikan secara riang dan inklusif melalui gerakan kepramukaan. Secara nasional, pelaksanaan kegiatan ini berada dalam kerangka pembinaan dan sejalan dengan arah kebijakan Prof. Dr. H. Ali Ramdhani, Kepala Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BMBPSDM) Kementerian Agama RI.
Peserta kegiatan merupakan anggota Pramuka Penegak dari persekolahan LP Ma’arif, serta peserta Pramuka Penggalang dari Gorontalo. Para peserta berasal dari berbagai daerah di Indonesia, yakni Riau, Jambi, Lampung, Bali, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Maluku Utara, dan Papua, yang mencerminkan semangat kebinekaan dan persatuan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Kegiatan Scouting for Peace & Humanity berada di bawah tanggung jawab Dr. Soleh Abwa selaku Ketua Pelaksana dan Dr. Harianto Ogie sebagai Sekretaris Jenderal LP Ma’arif NU, yang turut hadir dan berperan aktif dalam keseluruhan rangkaian kegiatan.
Mewakili Plt. Kepala Balai Diklat Keagamaan Surabaya, hadir Dr. H. Sholehuddin, M.Pd, Widyaiswara Ahli Madya BDK Surabaya, yang memberikan sambutan sekaligus membuka kegiatan. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa pendidikan kepramukaan memiliki peran strategis dalam menanamkan nilai moderasi beragama, cinta tanah air, serta kepedulian terhadap kemanusiaan kepada generasi muda.
Rangkaian kegiatan dirancang secara edukatif, reflektif, dan menyenangkan melalui pemberian materi penguatan Moderasi Beragama oleh narasumber dari BDK Surabaya serta materi pencegahan radikalisme oleh Densus 88 Mabes Polri. Selain itu, peserta mengikuti ziarah ke makam tokoh bangsa dan ulama, di antaranya KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Sunan Ampel, dan Syaikhona Kholil, serta kegiatan wisata budaya dan sejarah ke kawasan Kota Tua dan Museum Singosari. Nuansa kebinekaan semakin terasa melalui Karnaval Budaya Nusantara dan pentas seni, yang menjadi ruang ekspresi kreativitas sekaligus penguatan nilai persatuan.
Melalui kegiatan ini, LP Ma’arif Nasional bersama BDK Surabaya berharap dapat membentuk generasi muda yang berkarakter moderat, cinta damai, berjiwa kemanusiaan, serta memiliki komitmen kuat terhadap persatuan dan keutuhan bangsa Indonesia.
Publish: Alia