Balai Diklat Keagamaan (BDK) Surabaya menggelar rapat penyamaan persepsi bagi para mentor dan coach Latsar CPNS Kementerian Agama Golongan III Angkatan I–X Tahun 2025. Rapat ini dilaksanakan secara daring melalui Zoom Meeting pada Kamis (24/07), mulai pukul 10.00 hingga 11.30 WIB, dan dihadiri oleh mentor dari berbagai satuan kerja Kementerian Agama se-38 kabupaten/kota di Jawa Timur yang mendampingi total 400 peserta Latsar.
Rapat dibuka oleh Kepala Balai Diklat Keagamaan Surabaya, Dr. H. Japar, M.Pd., yang menegaskan pentingnya sinergi antara mentor, coach, dan peserta dalam mengawal keberhasilan pelaksanaan Latsar CPNS. “Peran mentor sangat strategis, bukan hanya sebagai pendamping, tetapi juga sebagai pengarah agar aktualisasi yang dilakukan peserta benar-benar memberi dampak nyata bagi satuan kerja masing-masing,” ujarnya.
Sebagai narasumber, Danang Eka Sandi dari Tim BDK Surabaya memaparkan materi terkait kurikulum dan pedoman Latsar CPNS berdasarkan Keputusan Lembaga Administrasi Negara (LAN) Nomor 580 dan 581 Tahun 2024. Dalam paparannya, Danang menjelaskan skema pembelajaran Latsar 2025 yang menggunakan pendekatan blended learning, terdiri dari pembelajaran daring melalui LMS dan Virtual Meeting selama 21 jam, Massive Open Online Course (MOOC) 9 jam, distance learning, pelaksanaan aktualisasi di tempat kerja selama 30 hari, Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas (PKTBT), serta pembelajaran klasikal di BDK selama 3 hari.
Selain itu, dijelaskan pula mekanisme PKTBT (Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas) sebagai bagian dari bangun kompetensi peserta Latsar. PKTBT dilaksanakan oleh instansi asal peserta, baik secara mandiri maupun bekerja sama dengan lembaga pelatihan terakreditasi, dengan bentuk pembelajaran yang meliputi pelatihan formal, e-learning, pembelajaran mandiri, social learning (coaching/mentoring), dan experiential learning seperti magang atau praktik kerja lapangan.
Lebih lanjut, Danang menekankan peran mentor dan coach dalam keseluruhan tahapan pembelajaran, mulai dari membantu peserta mengidentifikasi isu aktualisasi, mendukung penyusunan rancangan, melakukan pendampingan saat pelaksanaan aktualisasi di tempat kerja, hingga memberikan validasi dan testimoni pada seminar rancangan aktualisasi (RA) maupun seminar aktualisasi (A).
Dalam arahan penutup, Kepala BDK Surabaya menegaskan kembali pentingnya keterlibatan aktif mentor dan coach untuk memastikan aktualisasi peserta berjalan efektif dan memberikan nilai tambah bagi instansi.
Melalui rapat ini, diharapkan seluruh mentor dan coach memiliki persepsi yang sama dalam mengawal proses Latsar CPNS 2025, sehingga mampu mewujudkan ASN Kementerian Agama yang profesional, berintegritas, dan berorientasi pada pelayanan publik.
Penulis: Alia