Surabaya – “Pendidikan adalah aktivitas membangun peradaban.” Kalimat itu menjadi pembuka yang penuh makna dari Kepala Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan SDM (BMBPSDM) Kementerian Agama RI, Prof. Dr. H. Muhammad Ali Ramdhani, S.TP., M.T., saat menyampaikan materi secara daring melalui Zoom dalam kegiatan Pelatihan Kepala Madrasah Raudhatul Athfal (RA) yang diinisiasi oleh Ikatan Guru Raudhatul Athfal (IGRA) Kota Malang, Jumat, 8 Agustus 2025.
Kegiatan yang diikuti 120 peserta dari tiga angkatan ini dibuka secara resmi oleh Kepala Balai Diklat Keagamaan (BDK) Surabaya, Dr. H. Japar, M.Pd. Forum ini menjadi ajang berbagi wawasan strategis tentang peran kepala RA dalam membentuk generasi sejak usia dini.
Dalam pemaparannya, Prof. Ali Ramdhani menegaskan bahwa kepala RA adalah garda terdepan dalam mengawal proses pendidikan di jenjang paling awal. Ia menekankan bahwa pendidikan bukan sekadar proses transfer ilmu, melainkan upaya mengembangkan seluruh aspek kepribadian manusia secara komprehensif yang berlangsung sepanjang hayat. Kepala RA, menurutnya, adalah pembimbing moral, pembentuk karakter, dan pengarah masa depan peserta didik sehingga mereka tumbuh menjadi pribadi yang baik dan bermanfaat bagi masyarakat.
Ia menggarisbawahi pentingnya kedekatan jiwa antara guru dan murid sebagai kunci keberhasilan pendidikan. Pendidikan yang efektif, lanjutnya, adalah pendidikan yang menginspirasi dan mengintegrasikan pengembangan kecerdasan intelektual, emosional, fisik, sosial, dan spiritual.
Kecerdasan intelektual membentuk logika berpikir yang tajam serta kemampuan memahami hubungan sebab-akibat. Kecerdasan emosional melatih kestabilan hati, kemampuan mengendalikan diri saat marah maupun bahagia. Kecerdasan fisik menjaga tubuh tetap sehat dan bugar, sehingga mendukung pembelajaran dan pengambilan keputusan. Kecerdasan sosial mengasah kemampuan berinteraksi dan beradaptasi dengan lingkungan. Kecerdasan spiritual menanamkan kesadaran sebagai hamba Tuhan, yang hidup dalam nilai syukur, sabar, tawakal, dan tauhid.
Lebih jauh, Prof. Ali Ramdhani menekankan bahwa keteladanan adalah ruh pendidikan. Menurutnya, setiap guru adalah teladan hidup yang akan dilihat, didengar, dan ditiru oleh peserta didik. Oleh karena itu, nasihat, perilaku, dan kebiasaan baik perlu diulang secara konsisten hingga tertanam kuat, membentuk pola pikir, sikap hati, dan tindakan yang baik.
Ia juga mengingatkan bahwa setiap anak memiliki bakat yang unik. Pendidikan yang baik, kata Prof. Ali, adalah pendidikan yang memberikan ruang bagi setiap potensi untuk berkembang secara optimal, tanpa mengabaikan penguasaan keterampilan dasar lainnya yang dibutuhkan dalam kehidupan.
Menutup sesinya, Prof. Ali menyampaikan apresiasi kepada para kepala RA. Ia menyebut mereka sebagai insan terpilih yang memiliki dedikasi tinggi terhadap dunia pendidikan, yang setiap langkah dan teladannya akan menjadi pondasi kokoh bagi masa depan generasi bangsa.
“Menjadi pendidik adalah pekerjaan yang sangat mulia. Setiap nilai dan teladan yang kita berikan akan terus hidup dalam diri anak-anak yang kita bimbing,” tutupnya.
Penulis: Alya