Surabaya – Aparatur Sipil Negara (ASN) dituntut tidak hanya cakap dalam menjalankan tugas, tetapi juga memiliki sikap dan perilaku yang mencerminkan dedikasi kepada bangsa dan negara. Hal ini disampaikan Kepala Subbagian Tata Usaha Balai Diklat Keagamaan (BDK) Surabaya, Muslimin, saat memberikan materi Pembinaan Sikap Perilaku kepada peserta Pelatihan Dasar (Latsar) CPNS Angkatan I dan II pada Kamis (18/9/25).
Dalam pemaparannya, Muslimin menekankan bahwa ASN tidak boleh hanya berperan sebagai pengkritik. “Jadi ASN jangan hanya bisa mengkritik orang lain, mencari kesalahan orang lain, mengkritik manajemen. Maka jika punya kemampuan itu harus dibina dan diarahkan,” ujarnya di hadapan peserta. Menurutnya, kritik harus diiringi dengan solusi dan sikap membangun, sehingga kehadiran ASN benar-benar memberi manfaat bagi masyarakat.
Lebih jauh, ia mengingatkan kembali peran fundamental ASN. “Peran dan fungsi ASN yaitu sebagai pelaksana kebijakan publik, sebagai pelayan publik, dan sebagai perekat persatuan bangsa,” tegasnya. Penegasan ini sekaligus menjadi pengingat bahwa ASN memiliki kedudukan strategis dalam menjaga keutuhan bangsa melalui integritas dan profesionalisme kerja.
Selain itu, Muslimin juga menggarisbawahi pentingnya disiplin, loyalitas, dan etika pelayanan yang humanis. Menurutnya, ASN harus mampu menjadi teladan di lingkungan kerja maupun masyarakat, serta menjaga marwah institusi dengan perilaku yang berorientasi pada kepentingan bangsa.
Mengakhiri materinya, ia menyampaikan pesan inspiratif kepada para peserta. “Orang yang terpelajar itu milik masa lalu, sedangkan orang yang terus belajar itu milik masa depan,” ungkapnya. Pesan tersebut sekaligus menjadi motivasi agar para ASN muda tidak berhenti mengembangkan diri dan terus beradaptasi dengan tantangan zaman.
Melalui pembinaan sikap perilaku ini, diharapkan lahir ASN yang tidak hanya berkompeten secara teknis, tetapi juga matang secara mental dan moral. Dengan begitu, aparatur negara dapat menjalankan tugasnya sebagai motor penggerak pembangunan sekaligus pengayom masyarakat di seluruh pelosok negeri.
Penulis: Mutia