
Surabaya – “Dalam manajemen kegiatan, perlu adanya evaluasi, terlebih kegiatan yang menyangkut kepentingan banyak orang. Maka dari itu, seperti kegiatan pelatihan atau Latsar seperti sekarang ini sangat penting adanya evaluasi,” pesan Agus Akhmadi, Widyaiswara Balai Diklat Keagamaan (BDK) Surabaya saat menyampaikan amanat dalam apel pagi rutin di halaman BDK Surabaya, Senin (20/10/25).
Agus menjelaskan bahwa evaluasi tidak hanya menyangkut teknis kegiatan, namun juga menyentuh aspek nilai dan karakter yang dibangun dalam pelatihan ASN. Ia menegaskan pentingnya keseimbangan antara kompetensi profesional dan pembentukan akhlak keagamaan.
“Saya pernah membaca buku Masaailul ‘Ibad karya Syaikh Nawawi Al-Bantani. Di situ dijelaskan bahwa ada dua hal yang nilainya melebihi apapun, yaitu sholih spiritual dan sholih sosial,” ungkapnya. Menurutnya, kedua hal itu harus menjadi perhatian utama, terutama bagi ASN di lingkungan Kementerian Agama.
Agus menyoroti bahwa dalam pelaksanaan pelatihan, aspek sholih spiritual masih perlu diperkuat. “Saya melihat para panitia dan widyaiswara sudah berbondong-bondong menuju musholla untuk sholat berjamaah, namun masih jarang diikuti oleh peserta Latsar,” ujarnya.
Ia berharap, ke depan seluruh pihak yang terlibat dalam pelatihan mampu menjadikan visi keagamaan sebagai ruh dalam setiap kegiatan. “Jika akhlak sudah terbentuk melalui sholih sosial, maka sholih spiritual juga harus dimatangkan agar menjadi manusia yang utuh dan paripurna,” tutupnya.
Penulis: Mutia