“Sudahkah kemerdekaan ini benar-benar dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat? Apakah masih ada kezhaliman, penindasan, dan pelanggaran hak asasi manusia di negeri ini? Jika ketimpangan dan ketidakadilan masih terjadi, maka hakikatnya kita belum sepenuhnya merdeka.”
Pesan itu disampaikan Agus Akhmadi, Widyaiswara Ahli Utama BDK Surabaya, saat memimpin apel pagi di Balai Diklat Keagamaan Surabaya pada Senin (28/7/2025). Apel ini juga dihadiri oleh Kasubbag Tata Usaha Muslimin dan Koordinator Widyaiswara Sholehuddin.
Agus mengajak seluruh peserta apel untuk bersyukur atas kemerdekaan Indonesia yang sebentar lagi memasuki usia 80 tahun. “Kita patut bersyukur atas kemerdekaan yang hampir delapan dekade kita nikmati, di tengah kondisi negara-negara tetangga seperti Thailand dan Kamboja yang masih berkonflik,” ujarnya.
Namun, ia menekankan bahwa peringatan kemerdekaan harus menjadi momen refleksi, terutama bagi Aparatur Sipil Negara (ASN). Menurutnya, refleksi ini harus diwujudkan dalam kontribusi nyata bagi bangsa. “Mari kita gelorakan nilai-nilai BerAKHLAK secara konsisten sebagai bentuk pengabdian kepada negara dan bangsa,” tegasnya.
Agus juga menekankan peran strategis BDK Surabaya dalam meningkatkan kompetensi aparatur pelayanan masyarakat. “Kita memiliki tugas penting untuk menyiapkan ASN yang profesional, berintegritas, dan siap mengabdi. Oleh karena itu, mari kita memberikan teladan yang baik, terutama di tengah pelaksanaan Latsar yang pada tahun ini mencapai 52 angkatan,” pungkasnya.
Apel pagi ini menjadi pengingat bahwa kemerdekaan sejati hanya dapat dirasakan jika setiap insan mengisinya dengan kontribusi nyata demi terwujudnya keadilan, kesejahteraan, dan pelayanan publik yang berkualitas.
Penulis: Alia