
Surabaya – “Aparatur Sipil Negara adalah pelayan publik, maka layani lah masyarakat dengan profesional,” tegas Musyarrafah Amin, Kepala Pusat Pengembangan Kompetensi Manajemen Kepemimpinan dan Moderasi Beragama Kementerian Agama RI, saat menyampaikan materi mengenai Profesionalisme ASN kepada peserta Latsar CPNS Kementerian Agama melalui Zoom Meeting, Rabu (15/10/2025).
Dalam paparannya, Musyarrafah menekankan bahwa ASN sejati bukan hanya bekerja untuk menggugurkan kewajiban, tetapi memiliki kesadaran penuh akan tanggung jawab pelayanan kepada masyarakat. Ia menjelaskan bahwa seorang ASN profesional harus memiliki enam nilai dasar: berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif.
“Selain berorientasi pelayanan, ASN juga harus akuntabel, bertanggung jawab atas kepercayaan yang diberikan,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa ASN harus terus belajar agar kompeten, saling menghargai perbedaan agar harmonis, berdedikasi untuk bangsa agar loyal, tanggap terhadap perubahan agar adaptif, serta mampu membangun kerja sama sinergis agar kolaboratif.
Lebih jauh, Musyarrafah menyebut bahwa profesionalisme bukan sekadar tuntutan organisasi, tetapi juga investasi pribadi bagi setiap ASN. “Ketika kita bekerja secara profesional, maka di manapun berada tidak akan ada masalah. ASN profesional bukan untuk organisasi, tapi bagian dari pengembangan diri,” pesannya.
Ia juga mengingatkan pentingnya menanamkan nilai spiritual dalam setiap pekerjaan. “Jadikan kerja itu ibadah, maka kita akan terus memberi yang terbaik. Teruslah memberi yang terbaik meskipun tidak ada yang melihat,” tutupnya.
Kegiatan ini merupakan bagian dari pembelajaran Latsar CPNS Kemenag yang bertujuan membentuk ASN berintegritas, profesional, dan berjiwa pelayanan. Pesan Musyarrafah ini menjadi pengingat bahwa menjadi ASN bukan hanya soal bekerja, tetapi juga soal bagaimana menghadirkan kebermanfaatan nyata bagi masyarakat dan bangsa.
Penulis: Mutia