Surabaya, 4 September 2025 — Bagaimana mencetak ASN yang tidak hanya cerdas secara teknis, tetapi juga mampu melayani masyarakat dengan sepenuh hati? Pertanyaan ini dijawab tuntas oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Agama RI, Prof. Dr. Muhammad Ali Ramdhani, dalam ceramahnya pada kegiatan Pelatihan Dasar (Latsar) CPNS yang digelar Balai Diklat Keagamaan (BDK) Surabaya.
Di hadapan lebih dari 500 peserta CPNS dari BDK Surabaya, BDK Padang, dan BDK Semarang yang hadir secara daring pada pagi hari, Prof. Ali menekankan bahwa masa depan birokrasi sangat bergantung pada kualitas SDM aparatur. Ia menyebutkan ada tiga pilar utama yang harus dikuasai setiap ASN: kompetensi teknis, manajerial, dan sosial-kultural. Ketiga aspek ini, menurutnya, menjadi modal penting agar ASN mampu bergerak cepat, tepat, dan profesional di era digital yang penuh dinamika.
Namun, Prof. Ali mengingatkan bahwa kompetensi saja tidak cukup. Seorang ASN harus memiliki nilai dasar yang kuat sebagai pedoman moral dan etika kerja. Dalam hal ini, ia menekankan pentingnya internalisasi core values ASN “BerAKHLAK” — Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif. “Nilai-nilai ini bukan sekadar jargon di atas kertas. Ia harus menjadi budaya hidup dalam keseharian kerja ASN. Jika nilai BerAKHLAK benar-benar diamalkan, maka birokrasi akan bersih, efektif, dan mampu melayani masyarakat sepenuh hati,” ujarnya.
Lebih lanjut, Prof. Ali juga menyoroti pentingnya penerapan sistem merit dalam pengelolaan ASN. Menurutnya, birokrasi hanya akan berjalan adil dan profesional jika setiap keputusan terkait promosi, mutasi, maupun pengembangan karier didasarkan pada kinerja, kompetensi, dan integritas, bukan atas kedekatan pribadi atau kepentingan kelompok. “Bila sistem merit berjalan, maka kepercayaan publik terhadap ASN akan semakin kuat,” tambahnya.
Pesan yang disampaikan Prof. Ali ini sejalan dengan visi reformasi birokrasi: menghadirkan aparatur yang tidak hanya piawai menjalankan tugas, tetapi juga memiliki integritas dan keteladanan moral. Dengan kombinasi kompetensi dan nilai dasar, ASN diharapkan menjadi motor penggerak pembangunan bangsa sekaligus pelayan masyarakat yang tulus.
Ceramah Prof. Ali menjadi bagian penting dari Pelatihan Dasar CPNS Kementerian Agama Tahun 2025, yang digelar atas kolaborasi BDK Surabaya, BDK Padang, dan BDK Semarang. Meski dilaksanakan secara daring, kegiatan ini berlangsung interaktif dan penuh antusiasme. Para CPNS dari berbagai satuan kerja mengikuti jalannya acara dengan serius, mengingat materi yang disampaikan sangat relevan dengan kebutuhan ASN masa kini.
Dengan semangat itu, Prof. Ali berharap CPNS mampu membawa perubahan positif dalam birokrasi. “CPNS hari ini adalah ASN masa depan. Dengan kompetensi yang kuat dan nilai BerAKHLAK yang tertanam, mereka akan menjadi garda terdepan dalam mewujudkan birokrasi yang melayani, transparan, dan terpercaya,” pungkasnya.
Penulis: Alia