Surabaya – Kementerian Agama RI terus mendorong transformasi kualitas aparatur sipil negara (ASN) melalui pendekatan teknologi dan nilai kemanusiaan. Hal ini disampaikan langsung oleh Wawan Djunaedi, Kepala Biro Sumber Daya Manusia Kemenag RI, saat memberikan materi dalam Pelatihan Dasar (Latsar) CPNS yang diselenggarakan oleh Balai Diklat Keagamaan Surabaya, Rabu (23/725).
Dalam sesi bertema Muatan Teknis Substansi Lembaga, Wawan menggarisbawahi pentingnya membangun citra positif kementerian melalui kekuatan personal ASN. “Kita harus menciptakan institusional branding yang positif bagi Kementerian Agama. Namun sebelum itu, kita perlu membangun personal branding yang kuat terlebih dahulu,” tegasnya di hadapan para peserta melalui Zoom Meeting.
Lebih lanjut, Wawan memperkenalkan konsep “high tech” dan “high touch” sebagai dua kompetensi esensial yang harus dimiliki ASN Kemenag di era digital. Ia menjelaskan bahwa penguasaan teknologi (high tech) harus disertai dengan literasi digital yang bijak, tanpa memandang usia. “Literasi digital bukan soal umur, tetapi soal kebijaksanaan kita dalam menggunakan teknologi,” katanya.
Indikator high tech, menurut Wawan, mencakup pekerjaan yang lebih cepat (faster), lebih mudah (easier), dan lebih baik (better). Sementara indikator high touch terlihat dari pelayanan yang ramah (friendly), menyeluruh (full services), dan memberikan kesan positif (good impression).
Dalam konteks kinerja, Wawan menekankan bahwa ada dua unsur utama yang harus dipahami ASN: hasil kerja dan perilaku kerja. “Hasil kerja mengukur output di lapangan, itu bagian dari high tech. Sementara perilaku kerja mencerminkan cara kita melayani, berkomunikasi, dan bersikap—itulah high touch,” jelasnya.
Pelatihan dasar ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang Kementerian Agama untuk membentuk ASN yang tidak hanya kompeten secara teknis, tetapi juga memiliki integritas dan empati dalam menjalankan tugas pelayanan publik.
Dengan mengusung prinsip “high tech and high touch for better service”, Kemenag RI berharap Latsar CPNS ini mampu mencetak birokrat yang adaptif, inovatif, dan humanis, guna mewujudkan tata kelola pemerintahan yang responsif dan berorientasi pada kebutuhan masyarakat
Penulis: Mutia