Surabaya – Konsistensi menjadi kunci utama dalam menjalankan tugas dan pengabdian sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN). Pesan itu disampaikan salah satu widayaiswara Balai Diklat Keagamaan (BDK) Surabaya, Makmun Hidayat, dalam apel pagi yang diikuti seluruh pegawai pada Senin (22/9/2025).
“Konsistensi itu penting untuk senantiasa kita upayakan,” tegas Makmun saat mengawali amanatnya di hadapan para pegawai. Menurutnya, konsistensi—atau istiqomah dalam istilah Islam—harus diperjuangkan dengan sepenuh hati agar keberadaan seorang ASN membawa manfaat nyata bagi orang lain.
Makmun menguraikan bahwa istiqomah mencakup tiga dimensi penting. Pertama, istiqomah dalam hati, yakni meluruskan niat agar seluruh aktivitas dijalankan hanya untuk mengharap ridha Allah. “Sebagai ASN, jangan sampai pekerjaan dilakukan semata-mata ingin dilihat pimpinan, tetapi niatkanlah semua itu karena Allah,” ujarnya.
Kedua, istiqomah dalam ucapan. Menjaga kejujuran dan kelurusan tutur kata, lanjut Makmun, akan membangun kepercayaan masyarakat. “Satunya hati dengan perkataan, satunya perkataan dengan perbuatan, itulah tanda seorang ASN yang istiqomah,” imbuhnya.
Ketiga, istiqomah dalam perbuatan. Ia menekankan pentingnya ASN untuk selalu konsisten menebarkan kebaikan, menghindari tindakan yang merugikan, serta memastikan setiap program yang dijalankan berdampak positif. “Setiap program yang kita canangkan di kantor ini harus diupayakan agar membuat orang lain menjadi lebih baik,” katanya.
Pesan moral yang disampaikan Makmun menegaskan bahwa konsistensi bukan sekadar prinsip kerja, melainkan fondasi integritas seorang ASN. Dengan istiqomah dalam hati, ucapan, dan tindakan, pengabdian pegawai negara diharapkan mampu memberi manfaat luas dan membawa perubahan nyata bagi masyarakat.
Penulis: Mutia