Surabaya — Untuk memperkuat objektivitas dan mutu penilaian dalam Pelatihan Dasar (Latsar) CPNS, Balai Diklat Keagamaan (BDK) Surabaya menyelenggarakan kegiatan Penyamaan Persepsi Penguji Latsar CPNS Golongan II dan III di wilayah kerja Kantor Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur. Kegiatan ini digelar secara daring melalui Zoom Meeting pada Selasa, 29 Juli 2025, pukul 10.00 WIB.
Rapat dibuka oleh Kepala BDK Surabaya, Dr. H. Japar, M.Pd., yang menekankan pentingnya keselarasan dalam menilai peserta Latsar. “Penilaian yang dilakukan penguji harus berlandaskan prinsip keadilan, integritas, dan profesionalisme. Kita ingin memastikan bahwa tidak ada lagi perbedaan yang tajam antar penguji dalam menilai Rancangan Aktualisasi,” tegasnya.
Sementara itu, Kasubbag Tata Usaha BDK Surabaya, Dr. H. Muslimin, M.M., yang menjadi pemateri dalam rapat ini, menguraikan bahwa penyamaan persepsi menjadi kebutuhan strategis dalam menjaga kualitas pelatihan ASN. “Rancangan Aktualisasi adalah ruh dari proses Latsar. Karena itu, seluruh penguji perlu memiliki pemahaman yang sama dalam menilai agar tidak menimbulkan bias,” ujarnya.
Dr. Muslimin juga menambahkan bahwa kegiatan ini tidak hanya untuk memperkuat kualitas penilaian, tetapi juga berfungsi sebagai evident penting dalam proses akreditasi lembaga. “Forum ini menjadi bagian dari komitmen kita dalam menyiapkan dokumentasi yang lengkap, sistematis, dan kredibel untuk mendukung proses akreditasi. Setiap langkah yang kita ambil harus bisa dipertanggungjawabkan,” jelasnya.
Dalam diskusi yang berlangsung, para penguji Latsar CPNS dari berbagai daerah aktif memberikan masukan dan menyampaikan pengalaman lapangan yang bervariasi, khususnya terkait dinamika penilaian aktualisasi yang sering menimbulkan interpretasi berbeda.
BDK Surabaya berharap melalui penyamaan persepsi ini, seluruh penguji memiliki panduan dan kerangka kerja yang seragam, sehingga proses penilaian tidak hanya adil dan akurat, tetapi juga mampu mendorong peserta Latsar untuk menghasilkan rancangan aktualisasi yang bermutu, aplikatif, dan berdampak nyata di satuan kerja masing-masing.
Penulis: Mutia