Surabaya – Balai Diklat Keagamaan (BDK) Surabaya terus menunjukkan komitmennya dalam mencetak aparatur sipil negara (ASN) unggul melalui penyelenggaraan microteaching bagi para widyaiswara yang akan menjadi fasilitator Pelatihan Dasar (Latsar) CPNS Tahun 2025. Kegiatan yang dilaksanakan pada Senin (16/6/25) ini dilaksanakan secara daring melalui Zoom Meeting dan dibagi dalam empat breakout room untuk menunjang efektivitas pembelajaran.
Para widyaiswara yang mengikuti microteaching tampil penuh antusiasme dan semangat. Masing-masing membawakan materi sesuai agenda dan kompetensinya, mulai dari wawasan kebangsaan dan nilai bela negara, core values ASN atau nilai-nilai “BerAKHLAK”, hingga pengelolaan manajemen ASN dan konsep smart ASN yang sejalan dengan dinamika birokrasi digital.
Kegiatan ini dibimbing oleh widyaiswara senior BDK Surabaya, yaitu Abdul Main, Musfiqon, Heni Mardiningsih, dan Andiek Widodo. Mereka secara aktif memberikan masukan konstruktif, mulai dari teknik penyampaian, pendekatan fasilitasi, hingga penguatan substansi materi. Kehadiran mereka menjadi elemen penting dalam memastikan kualitas para calon fasilitator Latsar CPNS 2025.
Salah satu pembimbing menegaskan urgensi kegiatan ini dalam membentuk widyaiswara yang relevan dengan kebutuhan zaman. “Microteaching ini sangat penting agar widyaiswara berkembang dan menyesuaikan diri dengan kebutuhan ASN masa kini, yang dituntut tidak hanya cakap secara teknis, tetapi juga tangguh dalam karakter dan wawasan kebangsaan,” ujarnya.
Ia menambahkan, widyaiswara bukan hanya pengajar, tetapi juga agen pembentuk nilai-nilai kebangsaan dan etika pelayanan publik yang melekat dalam diri ASN. Karena itu, kemampuan untuk menyampaikan materi secara inspiratif, menggugah semangat, dan membentuk karakter menjadi hal yang krusial.
Lebih dari sekadar evaluasi mengajar, microteaching ini menjadi cerminan kesiapan para widyaiswara untuk menjadi fasilitator yang adaptif, inovatif, dan berdedikasi. Dengan pendekatan pembelajaran yang partisipatif dan kontekstual, mereka diharapkan mampu membawa semangat perubahan ke dalam setiap sesi Latsar.
Melalui kegiatan ini, BDK Surabaya membuktikan keseriusannya dalam menyiapkan generasi ASN yang unggul—tidak hanya kompeten secara teknis, tetapi juga kuat secara moral, nasionalis, dan berorientasi pada pelayanan publik yang berintegritas.
Penulis: Mutia Rifda