“Tantangan terbesar Kementerian Agama hari ini adalah bagaimana mendekatkan agama kepada para pemeluknya.”
Pernyataan itu menjadi penekanan utama Menteri Agama Republik Indonesia dalam arahannya pada acara Halal Bihalal Idulfitri 1446 H yang digelar Rabu, 9 April 2025. Acara ini dilaksanakan secara hybrid dan diikuti secara daring oleh seluruh unit kerja Kementerian Agama, termasuk Balai Diklat Keagamaan (BDK) Surabaya.
Menag mengajak seluruh ASN Kemenag untuk kembali menata orientasi pengabdian: bahwa tugas Kementerian Agama bukan semata urusan administratif, melainkan menyentuh hal paling mendasar dalam kehidupan umat—kedekatan spiritual.
“Ketika umat, siapa pun agamanya, merasa dekat dengan ajaran agamanya, maka di situlah keberhasilan besar kita. Itu adalah prestasi yang amat sangat dahsyat,” tegas Menag.
Ia menekankan pentingnya meng-upgrade kehidupan masyarakat melalui nilai-nilai keagamaan, menjadikan agama tidak hanya sebagai simbol, tetapi sebagai kekuatan pembentuk peradaban dan kemanusiaan. Menurutnya, jika umat mampu menjadikan agama sebagai pegangan hidup, maka martabat kemanusiaan akan terangkat.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Kemenag, Kamaruddin Amin, mengajak seluruh ASN untuk mempertahankan semangat spiritual Ramadan dalam kehidupan sehari-hari. Ia mengingatkan, setelah melewati bulan spiritual, kini umat berada di bulan yang lebih bersifat biologis. Namun, harapannya, bulan-bulan ke depan tetap dapat dijalani dengan jiwa yang spiritual.
Tak hanya itu, Sekjen juga mengumumkan salah satu langkah konkret Kemenag dalam mewujudkan komitmen terhadap kelestarian lingkungan.
“Dalam rangka Hari Bumi yang diperingati setiap 22 April, Kementerian Agama akan melaksanakan penanaman satu juta pohon di berbagai wilayah Indonesia,” ujarnya.
Langkah ini merupakan implementasi nyata dari program prioritas Kemenag di bidang ekoteologi, yakni menyatukan nilai-nilai keagamaan dengan kesadaran ekologis. “Semoga ini menjadi program yang berkelanjutan dan menyatu dengan gerakan spiritual kita,” harapnya.
Dengan tema “Merajut Silaturahmi, Wujudkan Kerukunan dan Cinta Kemanusiaan”, kegiatan Halal Bihalal ini menjadi ruang untuk mempererat persaudaraan serta memperkuat komitmen pengabdian dalam bingkai nilai-nilai keagamaan.
Acara dibuka dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Juara MTQ Internasional Qatar, Muhammad Najmi Alvaro, yang lantunannya menghadirkan suasana penuh kekhusyukan dan membuka hati para hadirin untuk kembali merenungi makna silaturahmi.
Meskipun sebagian peserta mengikuti secara daring, termasuk dari BDK Surabaya, suasana hangat dan nilai kebersamaan tetap terasa kuat. Halal Bihalal kali ini tidak hanya menjadi momentum tahunan pasca-Ramadan, melainkan juga ruang kolektif untuk menyegarkan komitmen spiritual dan meneguhkan arah pengabdian. (d)