Pada Jumat, 16 Mei 2025, Menteri Agama Republik Indonesia, Prof. Dr. K.H. Nasaruddin Umar, menerima gelar kehormatan Doctor of Divinity (Dr.H.C.) dari Hartford International University for Religion and Peace di Amerika Serikat. Penghargaan ini bukan sekadar pengakuan atas dedikasi beliau dalam mempromosikan dialog antaragama dan perdamaian global, tetapi juga simbol dari komitmen Indonesia dalam membangun harmoni di tengah keberagaman.
Dalam pidatonya, Menag Nasaruddin menekankan pentingnya membangun titik temu di tengah perbedaan, baik antaragama maupun antarmazhab dalam Islam. Beliau mencontohkan hubungan harmonis yang dibangunnya sejak masa mahasiswa di IAIN Alauddin Ujung Pandang, termasuk dengan dua organisasi besar Islam di Indonesia, Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah.
Sejak 2023, Menag Nasaruddin telah mengirimkan puluhan mahasiswa magister dan doktor ke Hartford untuk mengikuti pelatihan intensif melalui program Pendidikan Kader Ulama (PKU). Program ini mencakup pelatihan bahasa Inggris, metodologi riset, hingga epistemologi tafsir, dengan tujuan membentuk ulama yang mampu berdialog secara global.
Beliau juga mengusulkan pembentukan Indonesia Study Center di Hartford sebagai upaya memperkuat kerja sama pendidikan dan keagamaan antarnegara. “Pusat studi ini akan menjadi energi positif bagi hubungan Indonesia dan Amerika Serikat, khususnya dalam membangun peradaban melalui jalur pendidikan dan dialog antaragama,” pungkasnya.
Penganugerahan gelar Doctor of Divinity kepada Menag Nasaruddin Umar bukan sekadar penghormatan pribadi, melainkan simbol pengakuan internasional terhadap upaya Indonesia dalam mempromosikan toleransi dan dialog antaragama. Langkah ini diharapkan dapat menginspirasi generasi muda untuk terus memperjuangkan perdamaian dan harmoni di tengah keberagaman.