Widayanto
Widyaiswara BDK Surabaya
“Ganti menteri, ganti kurikulum”
Demikian banyak pendapat yang perlu diluruskan tentang pemberlakuan kurikulum baru di negeri tercinta kita Indonesia, termasuk pendapat “Ganti Menteri, Ganti Kurikulum’., “kurikulum K-13 terlalu cepat diganti”., “ganti kurikulum hanya perubahan dokumen, cara mengajar guru tetap”. Mereka yang punya pendapat demikian tentu berangkat dari Point of View mereka sendiri, tanpa didasari penelitian mendalam. Dalam artikel berikut penulis mencoba sementara mengesampingkan pendapat pendapat tersebut, sembari mengambil segi positif dan harapan yang baik dari perberlakuan kurikulum baru, utamanya di madrasah.
Madrasah, sebagai lembaga pendidikan Islam, memiliki peran penting dalam membentuk karakter dan membekali peserta didik dengan pengetahuan agama dan keilmuan umum. Dalam upaya terus-menerus meningkatkan kualitas pendidikan di madrasah, inovasi pengembangan kurikulum menjadi kunci utama. Di tengah perubahan zaman dan tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan, inovasi dalam kurikulum madrasah menjadi langkah strategis untuk menjawab kebutuhan zaman. Kurikulum Merdeka adalah sebuah pendekatan revolusioner dalam dunia pendidikan yang bertujuan untuk memberikan kebebasan dan kreativitas kepada peserta didik dalam proses pembelajaran. Peserta didik diberikan ruang untuk menggali potensi dan minat mereka sendiri, sehingga mendorong perkembangan pribadi yang lebih baik untuk masa depan. Tulisan ini akan membahas mengenai pelaksanaan kurikulum Merdeka di Madrasah, keuntungan dan tantangan yang dihadapinya.
Kurmer di Madrasah dikembangkan guna mengemban dua amanat besar, yaitu membekali peserta didik kompetensi sikap dan life-skills agar bisa menghadapi tantangan di zamannya, dan mewariskan karakter budaya dan nilai-nilai luhur agar peran generasi bangsa kelak tidak terlepas dari akar budaya, nilai agama (religiusitas) dan nilai luhur bangsa. Untuk menjalankan dua amanat besar tersebut, kurikulum harus berkembang dinamis untuk menjawab tuntutan zaman.
Pelaksanaan Kurikulum Merdeka didasarkan pada beberapa prinsip. Prinsip Kebebasan Belajar dimana peserta didik diberikan kebebasan untuk memilih mata pelajaran yang mereka minati. Prinsip Pembelajaran Berbasis Proyek, menekankan pada pembelajaran yang terkait dengan kehidupan nyata yang melibatkan pemecahan masalah dan aplikasi pengetahuan. Prinsip Pemikiran Kritis dan Kreativitas untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreativitas. Pembelajaran Kurmer dirancang dan dilaksanakan untuk membangun kapasitas untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat.
Keuntungan Pelaksanaan Kurikulum Merdeka di Madrasah adalah terwadahinya Pengembangan Potensi Individu secara penuh. Kurmer memberikan kesempatan peserta didik untuk menggali minat dan bakat mereka sendiri. Keuntungan selanjutnya Motivasi dan Keterlibatan. Peserta didik didorong lebih aktif dalam proses pembelajaran. Kurikulum Merdeka juga mendorong Kreativitas dan Inovasi agar peserta didik mengembangkan pemikiran kritis dan solusi yang orisinal.
Tantangan Pelaksanaan Kurmer di Madrasah: Perubahan Paradigma: Implementasi Kurmer membutuhkan perubahan paradigma di kalangan guru, orang tua, dan masyarakat sehingga membutuhkan waktu dan upaya yang signifikan. Pengembangan Sumber Daya: Dibutuhkan upaya pengembangan sumber daya manusia untuk mendukung pelaksanaan Kurmer, seperti pelatihan guru dan penyediaan sarana prasarana memadai.
Dukungan yang urgent untuk diwujudkan sebagai inovasi pengembangan madrasah dalam menerapkan kurikulum baru ini menurut penukis adalah sebagai berikut:
Salah satu inovasi utama dalam pengembangan madrasah adalah pendekatan holistik. Kurikulum baru didesain untuk memberikan pengalaman pembelajaran yang mencakup aspek keilmuan Islam dan ilmu pengetahuan umum. Peserta didik diajak untuk mengintegrasikan pemahaman agama dengan konsep-konsep modern, membentuk individu yang tidak hanya cerdas secara keislaman, tetapi juga dapat bersaing dalam lingkungan global.
Integrasi teknologi menjadi pilar dan dukungan penting dalam kurikulum madrasah yang baru. Penggunaan platform pembelajaran online, aplikasi mobile, dan multimedia membuka pintu untuk pembelajaran yang lebih interaktif dan menarik. Dengan memanfaatkan teknologi, madrasah dapat menciptakan suasana pembelajaran yang lebih dinamis, memudahkan akses informasi, dan memberikan pengalaman belajar yang lebih menyeluruh.
Konsep pembelajaran berbasis proyek menjadi bagian integral dari kurikulum baru. Peserta didik tidak hanya memahami teori, tetapi juga diberi kesempatan untuk menerapkan pengetahuan mereka dalam proyek nyata. Hal ini membantu mengembangkan keterampilan praktis, kreativitas, dan problem-solving, sehingga peserta didik siap menghadapi tantangan dunia nyata.
Madrasah yang inovatif mengakui pentingnya melibatkan komunitas dalam proses pembelajaran. Program kurikulum baru menggabungkan kegiatan sosial, kunjungan ke masyarakat, dan proyek kolaboratif dengan tujuan memperkuat keterampilan sosial dan kepedulian sosial peserta didik. Dengan demikian, madrasah tidak hanya menjadi tempat pembelajaran, tetapi juga pusat pengembangan karakter sosial dan kepemimpinan.
Kurikulum baru mendukung penilaian formatif, yang memberikan umpan balik kontinyu terhadap perkembangan peserta didik. Konsep pembelajaran berkelanjutan diterapkan untuk mendorong proses belajar yang berkelanjutan, di mana peserta didik terlibat aktif dalam pemahaman dan aplikasi konsep-konsep yang diajarkan.
Kesimpulan: Pelaksanaan Kurmer di Madrasah merupakan langkah revolusioner dalam dunia pendidikan yang memberikan kebebasan dan kreativitas peserta didik. Meskipun menghadapi tantangan, manfaatnya yang besar dalam pengembangan potensi individu, motivasi peserta didik, dan persiapan masa depan membuat Kurmer menarik untuk diimplementasikan di Madrasah. Dalam rangka memaksimalkan keberhasilan Kurmer di Madrasah, kolaborasi antara pemerintah, madrasah, guru, orang tua, dan peserta didik sangatlah penting. Harapannya terwujud lingkungan pendidikan yang mendorong inovasi, religiusitas, kreativitas, dan pertumbuhan berkelanjutan. Dengan menerapkan inovasi dalam pengembangan madrasah melalui kurikulum baru, lembaga pendidikan Islam dapat mempersiapkan generasi yang tangguh, cerdas, dan siap menghadapi tantangan zaman. Langkah ini tidak hanya menciptakan madrasah yang kompetitif, tetapi juga berperan dalam membentuk masyarakat yang berdaya dan berakhlak mulia