

Balai Diklat Keagamaan (BDK) Surabaya kembali mempertegas perannya dalam membentuk ASN yang unggul, berkarakter, dan siap menghadapi dinamika perubahan organisasi. Pada apel pagi yang digelar Senin (24/11/2025), Koordinator Widyaiswara BDK Surabaya, Makmun Hidayat, menegaskan pentingnya internalisasi core values ASN, khususnya nilai adaptif.
Dalam arahannya, Makmun menyampaikan bahwa adaptif bukan sekadar kemampuan menerima perubahan, tetapi juga ketangkasan dalam bersikap.
“Indikator sikap adaptif itu ada tiga. Pertama, cepat menyesuaikan diri terhadap perubahan, baik regulatif maupun perubahan yang muncul karena kebutuhan organisasi. Kedua, selalu mengembangkan kreativitas untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan. Ketiga, bertindak proaktif dan responsif terhadap setiap perubahan,” ujarnya di hadapan peserta apel.
Makmun menilai bahwa perubahan nomenklatur dari Badan Litbang dan Diklat menjadi Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BMBPSDM) merupakan contoh nyata dinamika yang harus disikapi ASN secara cerdas. Lingkup kerja yang kini semakin luas, menurutnya, menuntut setiap pegawai untuk bergerak lebih gesit dan inovatif.
“Dulu kita hanya bergerak dalam bidang pendidikan dan pelatihan. Kini tanggung jawab kita bertambah dalam bentuk pengembangan sumber daya manusia. Itu tugas yang harus kita emban,” jelasnya. Ia menambahkan bahwa seluruh pegawai BDK Surabaya otomatis menjadi teladan bagi para peserta Latsar CPNS. “Barometer peserta Latsar untuk mempraktikkan core value ASN adalah melihat dan mencontoh individu-individu yang ada di BDK Surabaya. Karena itu, kita harus selalu berbuat baik dan menjalankan tugas dengan sungguh-sungguh,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Makmun juga mengutip pesan spiritual yang memperkuat urgensi berbuat baik. Mengambil rujukan dari QS. An-Nahl ayat 97, ia mengingatkan bahwa kualitas hidup yang baik adalah buah dari amal dan pelayanan kepada sesama.
Menurutnya, “Jika kita ingin hidup lebih baik, berbuat baiklah kepada orang lain. Allah akan menjamin kehidupan kita menjadi lebih baik.”
Ia menekankan bahwa pesan tersebut relevan dengan tugas ASN sebagai pelayan publik. “ASN harus memberikan pelayanan terbaik dan mengabdilah pada negara,” tuturnya.
Apel pagi ini bukan hanya menjadi momentum penguatan nilai dasar ASN, tetapi juga seruan moral bagi seluruh pegawai untuk menampilkan kinerja terbaik. Dengan tantangan organisasi yang terus berkembang, BDK Surabaya menegaskan diri sebagai role model implementasi core values ASN di lingkungan Kementerian Agama.
Apel tersebut ditutup dengan ajakan untuk menjaga integritas, meningkatkan profesionalitas, dan terus menanamkan semangat perubahan positif demi pelayanan publik yang berkualitas nasional.
Penulis: Mutia